Tagana Hentikan Pencarian Nelayan Hilang
Buol - Pencarian satu nelayan Desa Tamit, kabupaten Buol yang masih
hilang di wilayah laut kecamatan Bunobogu, sejak Desember 2014 lalu,
telah dihentikan.
Kasi Bantuan Korban dan Bencana Sosial Dinsos Buol, Muhammad Rusman di kantornya Kamis (29/1) mengaku, penghentian pencarian oleh tim Tagana Dinsos Buol berdasarkan prosedur yang telah tetap setelah selama tiga hari pencarian tidak menemukan korban.
Bahkan penambahan waktu selama satu minggu untuk pencarian korban juga telah dilakukan. Upaya maksimal, pencarian sudah dilakukan seperti melakukan penyisiran ke sejumlah titik rumpon- rumpon, hingga perbatasan Negara Filipina.
Pencarian dengan mengarahkan kapal besar milik BNPB. Namun jenazah tidak ditemukan hasil, baik nelayan yang hilang maupun serpihan-serpihan perahu milik korban.
"Pencarian itu dihentikan karena memang sudah waktunya yang kedua pemidahan posko ke Buol supaya lebih memudahkan karena peralatan pendukung adanya di Buol termasuk untuk pengarahan kapal nelayan yang 15 ton itu, artinya upaya yang kita lakukan sudah maksimal," terang Muhammad.
Lanjut Muhammad, selain batas waktu yang telah habis, kondisi gelombang yang mencapai ketinggian hingga 3-5 meter ditambah angin kencang menjadi kendala selama pencarian berlangsung.
"Kalau upaya kita bahkan sudah melebihi, artinya ditemukan atau tidak bukan kita yang menentukan itu kuasa Tuhan tapikan kita tetap berupaya dan semaksimal mungkin hanya memang sampai sekarang tidak ketemu," sambung Muhammad.
Sementara itu, pihak keluarga mengaku kecewa dan menyayangkan atas dihentikannya pencarian oleh tim Pemda Buol. Padahal pihak keluarga masih sangat berharap Pemda setempat untuk melakukan pencarian hingga keluarga mereka bisa ditemukan.
Sebelumnya, Sarmin Talanggai (40), nelayan asal Desa Tamit, Kecamatan Bunobogu, kabupaten Buol, dilaporkan hilang di laut, sejak Sabtu (27/12/2014) sore.
Upaya pencarian baik oleh tim Tagana beserta TNI di bantu masyarakat setempat sudah dilakukan. Namun hingga pencarian resmi dihentikan korban belum juga ditemukan.
sumber: Jhaymokodompit.mywapblog.com
Kasi Bantuan Korban dan Bencana Sosial Dinsos Buol, Muhammad Rusman di kantornya Kamis (29/1) mengaku, penghentian pencarian oleh tim Tagana Dinsos Buol berdasarkan prosedur yang telah tetap setelah selama tiga hari pencarian tidak menemukan korban.
Bahkan penambahan waktu selama satu minggu untuk pencarian korban juga telah dilakukan. Upaya maksimal, pencarian sudah dilakukan seperti melakukan penyisiran ke sejumlah titik rumpon- rumpon, hingga perbatasan Negara Filipina.
Pencarian dengan mengarahkan kapal besar milik BNPB. Namun jenazah tidak ditemukan hasil, baik nelayan yang hilang maupun serpihan-serpihan perahu milik korban.
"Pencarian itu dihentikan karena memang sudah waktunya yang kedua pemidahan posko ke Buol supaya lebih memudahkan karena peralatan pendukung adanya di Buol termasuk untuk pengarahan kapal nelayan yang 15 ton itu, artinya upaya yang kita lakukan sudah maksimal," terang Muhammad.
Lanjut Muhammad, selain batas waktu yang telah habis, kondisi gelombang yang mencapai ketinggian hingga 3-5 meter ditambah angin kencang menjadi kendala selama pencarian berlangsung.
"Kalau upaya kita bahkan sudah melebihi, artinya ditemukan atau tidak bukan kita yang menentukan itu kuasa Tuhan tapikan kita tetap berupaya dan semaksimal mungkin hanya memang sampai sekarang tidak ketemu," sambung Muhammad.
Sementara itu, pihak keluarga mengaku kecewa dan menyayangkan atas dihentikannya pencarian oleh tim Pemda Buol. Padahal pihak keluarga masih sangat berharap Pemda setempat untuk melakukan pencarian hingga keluarga mereka bisa ditemukan.
Sebelumnya, Sarmin Talanggai (40), nelayan asal Desa Tamit, Kecamatan Bunobogu, kabupaten Buol, dilaporkan hilang di laut, sejak Sabtu (27/12/2014) sore.
Upaya pencarian baik oleh tim Tagana beserta TNI di bantu masyarakat setempat sudah dilakukan. Namun hingga pencarian resmi dihentikan korban belum juga ditemukan.
sumber: Jhaymokodompit.mywapblog.com
Komentar
Posting Komentar