Buol Dikepung Banjir, Jalur ke Gorontalo Putus

Jhaymokodompit.mywapblog.com - Buol, Banjir mulai melanda sejumlah desa di Kabupaten Buol menyusul hujan sepanjang tiga hari terakhir yang terus mengguyur wilayah tersebut mengakibatkan beberapa sungai Buol meluap.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buol Abdul Muis, Senin (9/2) mengatakan, banjir tidak hanya terjadi di dalam kota Buol tapi juga melanda daerah perbatasan Buol- Gorontalo di Desa Batu dan Desa Talaki, Kecamatan Paleleh.

Di Kecamatan Palele, banjir telah menggenangi rumah penduduk dan memutus jalur Trans Sulawesi yang menghubungkan Sulteng-Gorontalo. Bahkan dijalur tersebut terdapat sebuah gunung yang longsor sehingga mengakibatkan kemacetan kendaraan di jalur Trans Sulawesi dari Buol-Gorontalo.

Kendaraan yang terjebak longsor di wilayah itu mulai panik karena banjir juga menggenangi pemukiman penduduk, banjir di Paleleh dengan ketinggian 45 cm yang berasal dari luapan sungai Paleleh.

Sedangkan di Desa Bokat dan Desa Tang di Kecamatan Boka, banjir telah merendam 70 rumah penduduk yang diikuti tanah longsor yang menghancurkan rumah penduduk atas nama Frans di Desa Tontoyong, Kecamatan Biau. Di Desa Mopu, Kecamatan Bukal juga tak luput dari luapan air yang menggenangi pemukiman penduduk, banjir yang terjadi Minggu (8/2) itu memaksa ratusan warga mengungsi ke rumah kerabat mereka yang aman, tidak ada korban jiwa dalam banjir Buol.

Namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Hingga saat ini, BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Buol telah melakukan evakuasi korban dan menyerahkan bantuan logistik kepada para korban banjir.

Beberapa bantuan makanan yang telah disalurkan diantaranya makanan siap saji (mie instan), air mineral, pakaian, selimut, beras, serta alat-alat rumah tangga lainnya.

Sedangkan petugas BPBD masih tetap bersiaga di tempat kejadian karena intensitas curah hujan masih tinggi.

"Untuk mengantisipasi bencana akibat turunnya hujan berhari-hari, maka BPBD Kabupaten Buol akan mengadakan pelurusan beberapa sungai yang melibatkan beberapa SKPD," kata Abdul Muis.

Namun, tim tekhnis sampai saat ini terkendala kepada izin masyarakat pemilik tanah dan pohon kelapa dari rencana pelurusan sepanjang 450 meter.

"Dan yang mendapat izin dari masyarakat hanya 200 Meter. Hal ini dilaksanakan di Desa Bokat dan Desa Tang Kecamatan Bokat," sebut Muis menambahkan, bahwa sarana dan prasarana yang ada di BPBD Buol tidak cukup. Bahkan, sudah tidak memadai lagi sehingga pihaknya meminta pusat maupun BPBD Propinsi Sulteng.

"Kami harapkan bantuan fasilitas seperti mobil tangki untuk air bersih, mobil dapur umum serta kendaraan roda dua untuk petugas lapangan karena yang ada saat ini hanya satu kendaraan mobil logistik dan dua unit sepeda motor," tutupnya.


sumber: Jhaymokodompit.mywapblog.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Album lagu-lagu berbahasa Buol produksi Palindo Studio

Jadwal Pelaksanaan STQ Buol Terancam Mundur

Sejarah Masuknya Islam ke Buol