SLB Buol Kekurangan Guru
Buol, Jhaymokodompit.mywapblog.com–Sekolah Luar Biasa (SLB) di
kabupaten Buol Sulawesi Tengah, masih mengalami kekurangan tenaga
pengajar. Selain itu, kelas untuk belajar siswa pun butuh pembahan
ruangan.
Kepala Sekolah SLB Syamsudin R Pa’u, menyebutkan dampak masih kurangnya ruang kelas terpaksa proses belajar mengajar dilakukan dalam satu ruang.
Syamsudin, mengatakan, bila dibanding dengan jumlah siswa yang ada saat ini sebanyak 66 siswa terdiri dari SD 38 siswa, SMP 13 siswa dan SMA 15 siswa, keberadaan ruang kelas jauh dari kebutuhan jumlah siswa yang ada.
“Untuk ruangan ini kita masih ada keterbatasan maka anak-anak belajar masih di gabung, ada beberapa rombel,”kata Syamsudin, di ruang kerjanya Sabtu (29/11/2014).
Kata Syamsudin, selain masih kekurangan ruang belajar, sekolahnya juga memiliki kekurangan tenaga pengajar guru.
“Kalau di hitung berdasarkan rumble, kami masih membutuhkan penambahan tenaga pendidik sebanyak 17 guru mulai dari tingkat SD, SMP dan SAM,”kata Syamsudin.
Padahal, Syamsudin, menambahkan, idealnya SLB bisa menampung semua siswa berkebutuhan khusus, namun karena keterbatasan ruang kelas serta tenaga pendidik secara otomatis kondisi tersebut akan berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan siswa termasuk proses belajar para siswa.
Terkait kekurangan tenaga guru, Syamsudin, mengaku pernah mengajukan permohonan penambahan akan tetapi keterbatasan spesipikasi guru PLB serta belum adanya pengangkatan PNS dari pormasi PLB permohonannya belum terpenuhi.
“Saya sudah pernah melakukan pengajuan respon Dinas bagus hanya karena keterbatasan spesipik PLB guru teknik di bidang ini tidak ada kemudian pormasi pengangkatan guru PNS dari pormasi PLB belum ada maka itu menjadi kendala. Harapa saya kepada pemerintah baik Daerah maupun Propinsi mau menerima teman-teman dari calon guru punya besik PLB seluruh Sulawesi Tengah terutama Buol,” harapnya.
Editor : Subandi Arya
sumber: http://jhaymokodompit.mywapblog.com/slb-buol-kekurangan-guru.xhtml
Kepala Sekolah SLB Syamsudin R Pa’u, menyebutkan dampak masih kurangnya ruang kelas terpaksa proses belajar mengajar dilakukan dalam satu ruang.
Syamsudin, mengatakan, bila dibanding dengan jumlah siswa yang ada saat ini sebanyak 66 siswa terdiri dari SD 38 siswa, SMP 13 siswa dan SMA 15 siswa, keberadaan ruang kelas jauh dari kebutuhan jumlah siswa yang ada.
“Untuk ruangan ini kita masih ada keterbatasan maka anak-anak belajar masih di gabung, ada beberapa rombel,”kata Syamsudin, di ruang kerjanya Sabtu (29/11/2014).
Kata Syamsudin, selain masih kekurangan ruang belajar, sekolahnya juga memiliki kekurangan tenaga pengajar guru.
“Kalau di hitung berdasarkan rumble, kami masih membutuhkan penambahan tenaga pendidik sebanyak 17 guru mulai dari tingkat SD, SMP dan SAM,”kata Syamsudin.
Padahal, Syamsudin, menambahkan, idealnya SLB bisa menampung semua siswa berkebutuhan khusus, namun karena keterbatasan ruang kelas serta tenaga pendidik secara otomatis kondisi tersebut akan berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan siswa termasuk proses belajar para siswa.
Terkait kekurangan tenaga guru, Syamsudin, mengaku pernah mengajukan permohonan penambahan akan tetapi keterbatasan spesipikasi guru PLB serta belum adanya pengangkatan PNS dari pormasi PLB permohonannya belum terpenuhi.
“Saya sudah pernah melakukan pengajuan respon Dinas bagus hanya karena keterbatasan spesipik PLB guru teknik di bidang ini tidak ada kemudian pormasi pengangkatan guru PNS dari pormasi PLB belum ada maka itu menjadi kendala. Harapa saya kepada pemerintah baik Daerah maupun Propinsi mau menerima teman-teman dari calon guru punya besik PLB seluruh Sulawesi Tengah terutama Buol,” harapnya.
Editor : Subandi Arya
sumber: http://jhaymokodompit.mywapblog.com/slb-buol-kekurangan-guru.xhtml
Komentar
Posting Komentar